A.
Latar Belakang
Minimnya
pendidikan salah satu paktor bagi sebagian orang mengalami kesulitan untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya.
Karena
itu pekerjaan apapun asalkan bisa mendapatkan penghasilan meskipun membawa
resiko yang berbahaya akan dilakukan.Selain itu persaingan antara sesama
pekerja juga ,menjadi tantangan tersendiri bagi sebagian tenaga kerja yang
memiliki pendidikan rendah.
Banyaknya
buruh bangunan sering kali mengalami kecelakaan pada saat bekerja menjadi
sebuah taruhan nyawa pada setiap bekerja.Pekerjaan menjadi seorang buruh
bangunan cukup berbahaya terlebih bangunan bertingkat.
Namun
karena telah terbiasa , sehingga sering mengabaikan perlengkapan maupun
peralatan yang seharusnya digunakan agar terhindar dari kecelakaan kerja.Meski tidak menginginkan kecelakaan kerja, namun banyak
juga kuli bangunan yang berupaya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak
merugikan, salah satunya dengan menggunakan sepatu dan sarung tangan saat
bekerja.
Mereka berharap
pemerintah lebih memperhatikan nasib masyarakat miskin seperti buruh bangunan
dan para pekerja harian yang penghasilannya tidak menentu, terutama untuk
jaminan kesehatan.Pekerjaan ini beresiko tinggi terhadap kecelakaan kerja dan
taruhan nyawa kerap menjadi taruhan.
Namun
sering tuntutan kebutuhan hidup, dan tanggung jawab terhadap keluarga, banyak
kuli bangunan terpaksa melakukan tugas tersebut meski penuh resiko.Hal semacam
ini juga banyak dialami masyarakat pada umumnya, karena semua orang memiliki
nasib dan takdir nya masing masing sesuai dengan kodrat yang diberikan.
Tetapi
orang lain tidak akan bisa merobah nasib seseorang, hanya Ia sendiri yang dapat
merobahnya dengan perjuangan dan kerja keras serta akal yang cerdas.
Berangkat dari suatu pemikiran bahwa tukang bangunan
merupakan profesi yang sangat mulia, yang telah memberikan jasa atas
pembangunan yang ada di negeri kita tercinta ini. Tanpa jasa mereka mustahil
pembangunan akan ada seperti yang terlihat saat ini.Namun disisi lain pendapatan/upah yang mereka terima masih jauh dari kata layak. Bahkan pekerjaan yang mereka lakukan mengeluarkan tenaga serta keringat yang terus menerus mengalir sepanjang hari di tambah dengan resiko kerja fatal yang menghantui seperti luka, jatuh, dan kematian, serta tidak ada asuransi kesehatan dan jaminan hari tua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar